Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang telah dipresentasikan pada acara pertemuan tahunan American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. Para ilmuwan peneliti membuktikan, kurangnya asupan nutrisi terutama Vitamin D dapat berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang.
Khususnya para remaja, apabila kekurangan vitamin D dapat dikaitkan terhadap peningkatan risiko depresi. Disamping itu berbagai macam gejala gangguan kejiwaan yang sifatnya psikotik seperti berhalusinasi, delusi (tidak dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan) diinformasikan juga dapat meningkat.
Penelitian tersebut mengungkap resiko halusinasi dan delusi meningkat kurang lebih 400 persen pada usia remaja yang kekurangan asupan vitamin D. Data tersebut diamati dari hasil pengamatan pada sejumlah remaja, dimana para remaja tersebut mengunjungi klinik psikiatri di University of Rochester, new York.
Oleh kalangan psikiater, halusinasi dan delusi merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang paling sering menimpa para remaja yang memiliki riwayat depresi. Dengan adanya penelitian ini, pencegahan Halusinasi bisa dilakukan dengan lebih efektif lagi disamping pada pendampingan psikologis.
Temuan akan adanya hubungan antara faktor nutrisi terhadap kesehatan jiwa ini sendiri bukan kali ini saja dibuktikan pada penelitian. Dikabarkan sebelumnya, para ahli juga mengungkap bahwa asam folat yang terdapat pada minyak ikan mampu meredakan gangguan suasana hati (mood disorder) yang masih sering dialami remaja.
Oleh sebab itu kita harus memberikan asupan Gizi yang baik terhadap tubuh kita supaya kita bisa terhindar dari berbagai gangguan kesehatan khususnya vitamin D, dimana vitamin D ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya depresi yang masih termasuk gangguan kejiwaan.